Metode Agile dalam pengembangan sofware
Sumber: USF Health |
Metode Agile adalah sebuah metodologi dalam pengembangan software yang dilakukan dengan sistem kolaborasi antar tim secara terstruktur dan terorganisir secara berputar dan mempunya kecepatan tinggi dengan tetap memperhatikan kualitas.
Jenis Agile Development
Ada beberapa macam Agile Development yang umum digunakan dalam praktik pengembangan perangkat lunak. Berikut adalah beberapa contoh utamanya:
Scrum
Salah satu framework Agile yang paling populer adalah Scrum. Scrum mengorganisir pengembangan software ke dalam siklus waktu terbatas yang disebut sprint. Dalam setiap sprint, tim melakukan perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian, dan peninjauan. Scrum juga melibatkan peran-peran, seperti Scrum Master, Product Owner, dan Tim Developer.
Kanban
Kanban adalah metode Agile yang mengadopsi pendekatan visual dalam mengatur aliran kerja. Tugas-tugas diwakili oleh kartu yang dipindahkan melalui kolom-kolom yang menunjukkan statusnya, seperti "To Do," "In Progress," dan "Done." Kanban memberikan visibilitas yang tinggi terhadap progres dan batasan pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Extreme Programming (XP)
Merupakan metode Agile yang fokus pada kualitas software dan kolaborasi tim. XP juga menekankan komunikasi yang terbuka dan umpan balik yang cepat untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pengguna.
Lean Software Development
Lean Software Development adalah pendekatan Agile yang mengadopsi prinsip-prinsip lean manufacturing dalam pengembangan software. Metode ini menekankan pada penghapusan limbah, peningkatan aliran kerja, dan pengiriman cepat. Lean Software Development mengutamakan nilai pelanggan, pemahaman yang mendalam tentang masalah pengguna, dan iterasi yang cepat.
Crystal
Adalah serangkaian metode Agile yang menekankan pada adaptabilitas dan pemodelan proses yang sesuai dengan karakteristik tim dan project yang berbeda. Crystal memiliki berbagai varian, seperti Crystal Clear, Crystal Orange, dan Crystal Yellow, yang disesuaikan dengan ukuran, kritisitas, dan tingkat ketidakpastian project.
Feature-Driven Development (FDD)
FDD adalah metode Agile yang berfokus pada pengembangan berbasis fitur. Proses FDD melibatkan identifikasi fitur-fitur utama, perencanaan berbasis fitur, desain dan pengembangan berbasis fitur, dan pengujian fitur secara terpisah. FDD menekankan pada pemodelan objek, pengembangan tim yang terorganisir, dan perencanaan yang terstruktur.
Gunakan dengan bijak ya